REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Langkah sepihak PT Liga Indonesia menetapkan kompetisi musim mendatang dikecam oleh anggota Komite Bersama, Saleh Mukadar. Menurut Saleh, langkah PT Liga telah melanggar kesepakatan yang telah ditetapkan oleh AFC dan FIFA. Padahal, kesepakatan yang turut ditandatangani oleh perwakilan PT Liga itu mengamanatkan dibentuknya satu kompetisi baru hasil evaluasi IPL dan ISL.
"Intinya setiap keputusan harus diputuskan secara bersama dan bukan sepihak. Semua keputusan akan diawasi Satgas AFC. Jadi keputusan sepihak PT Liga menyalahi isi MoU," ujar Saleh saat dihubungi, Selasa (14/8).
Saleh menyayangkan, aturan yang sudah tegas tertera dalam surat kesepakatan tidak diindahkan. Sebaliknya PT Liga justru berinisiatif segera memutar ISL tanpa rekomendasi Komite Bersama dan satgas AFC. "Langkah PT Liga itu semua tentu akan jadi bahan aduan pada AFC."
Sebelumnya, PT Liga lewat CEO-nya, Joko Driyono mengungkapkan bahwa konsep yang diinginkan AFC sulit diwujudkan dalam musim mendatang. Karena itu, solusi IPL dan ISL adalah sebagai dua kompetisi yang tetap berjalan masing-masing, jadi usulannya.
"Joint Committee memiliki spirit untuk memastikan di Indonesia hanya ada satu liga dan itu komitmen. Tapi, PT Liga Indonesia (LI) sudah punya analisis dan berpendapat bahwa sulit untuk mengimplementasikan liga profesional pada musim depan," katanya. Selagi konsep satu liga digodok di Komite Bersama, Joko memandang ISL dan IPL tetap dapat melaksanakan kegiatannya.
Namun pandangan Djoko disanggah Saleh. Menurutnya, belum juga komite bersama membahas soal kompetisi, PT Liga justru telah mengambil langkah. PT Liga justru telah menyimpulkan bahwa satu liga sulit terlaksana. "Kita sih optimistis akan tercapai solusi jika mengikuti aturan dalam MoU itu."