REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution mengatakan metode pemalsuan uang makin canggih setiap tahun, sehingga masyarakat diharapkan makin waspada terhadap peredaran uang palsu jelang Lebaran.
"(Peredaran uang palsu) tidak bisa dibilang marak, tapi ada metode yang lebih canggih. Itu kan selalu ada upaya-upaya (pemalsuan) seperti itu," ujarnya di Jakarta, Rabu (15/8).
Darmin mengatakan Bank Indonesia telah merancang dan mencetak uang dengan sedemikian rupa, sehingga tidak mudah untuk dipalsukan tapi kejadian pemalsuan uang selalu terjadi dan sulit untuk dicegah.
"Pada waktu kita merancang uang, (dalam pemilihan) bahan kertasnya, pengamannya, dan sebagainya, itu juga sebenarnya merupakan bagian dari upaya supaya tidak mudah dipalsukan atau ditiru," ujarnya.
Darmin membantah bahwa peredaran dan pemalsuan uang saat ini sedang lazim terjadi namun upaya tersebut memang sering terjadi, serta berulang terus setiap tahun terutama menjelang hari raya.
"Sebetulnya kita sudah tahu kejadian-kejadian yang anda sebutkan tadi tapi jangan menganggap itu sudah marak. Dan itu memang selalu ada orang yang mencoba (memalsukan uang) itu," ujarnya.
Untuk itu, Bank Indonesia terus melakukan sosialiasi kepada masyarakat agar mampu mengenali tekstur dan tanda-tanda uang asli agar mampu membedakan uang palsu secara kasat mata. "Cara kita melakukan sosialisasi kepada masyarakat supaya jangan tertipu," kata Darmin.