REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi I DPR, TB Hasanuddin, mengatakan anggaran perayaan hut Kenegaraan 17 Agustus di Istana patut dipertanyakan. Anggaran untuk itut menghabiskan dana sebesar Rp 7,8 miliar.
"Perayaan 17 Agustus di istana yang menghabiskan Rp 7,8 miliar memang patut di pertanyakan," ujarnya saat ditemui di Gedung Parlemen Jakarta, Rabu (15/8).
Menurutnya acara itu sebenarnya hanya terdiri dari tiga event utama saja, di antaranya upacara menaikkan bendera pada 17 Agustus pukul 10.00 WIB. Kedua, upacara penurunan bendera pada pukul 17.15 WIB, dan ketiga resepsi kenegaraan pada pukul 19.30 WIB di Istana Merdeka.
"Dengan asumsi, biasanya biaya paskibraka dibiayai Kemendiknas, pasukan TNI/POLRI dibiayai oleh Mabes Polri/TNI, sementara panitia biasanya diselenggarakan oleh Skogar Ibu Kota DKI Jakarta," tambah Hasanuddin.
Apalagi upacara bulan puasa ini, lanjutnya, tidak ada makan atau minum siang hari. Meskipun, dana yang dibutuhkan, terutama untuk mencetak undangan, bingkisan tamu atau undangan, sewa panggung, dan makan untuk resepsi kenegaraan.
"Tapi sebesar itukah? Setneg seharusnya menjelaskan rinciannya agar tak banyak pertanyaan dari publik. Apalagi biasanya ini banyak sponsor," ungkapnya.