REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sekretaris Negara, Sudi Silalahi menegaskan kembali alasan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengadakan pertemuan dengan para penegak hukum pada 9 Oktober 2008. Menurutnya, pertemuan itu memang inisiatifnya dan sengaja dilakukan.
"Ini kan kita ada pengalaman krisis tahun 1998, kita tidak ingin pengalaman 1998 terjadi, hancur ekonomi kita. Oleh sebab itu presiden berinisiatif mengundang semua yang terkait," katanya Rabu malam (15/8).
Menurutnya, hal itu dilakukan karena di 1998 saat krisis ekonomi terjadi banyak pihak yang berjalan sendiri-sendiri. Misalnya pengusaha yang melarikan dananya. Tak pelak, tindakan yang parsial itu membuat kebijakan yang diambil pun jalan masing-masing.
"Bank Indonesia punya langkah sendiri, pemerintah punya langkah sendiri. Ini kita satukan, kita bersinergi. Mudah-mudahan kita berhasil dan akhirnya, kita, waktu itu, negara lain pada hancur, kita tumbuh," katanya.
Sebelumnya, Presiden SBY menggelar konferensi pers terkait berita yang beredar mengenai pemberian bailout Bank Century pada rapat 9 Oktober 2008. Presiden menegaskan memang benar ada pertemuan dengan para penegak hukum termasuk KPK. Namun, dalam pertemuan itu tak ada pembahasan mengenai pemberian bailout. Yang dibahas adalah kondisi dan dampak krisis ekonomi 2008 dan cara mengatasinya agar tidak terjadi sama seperti krisis di 1998.