REPUBLIKA.CO.ID, PALU – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Syamsul Maarif, dan sejumlah stafnya, tiba di Bandara Mutiara Palu dengan pesawat khusus dari Jakarta, Senin (20/8), pukul 12.10 WITA.
Kedatangan Syamsul Maarif untuk melihat dari dekat lokasi gempa di Kabupaten Sigi. Ia disambut Gubernur Sulteng, Longki Djanggola, di VIP Room Bandara Mutiara.
Dan setelah beristirahat sejenak, rombongan kemudian meluncur ke Posko Utama pelayanan dan penampugan pengungsi di desa Tuva, Kabupaten Sigi, sekitar 50 km selatan Kota Palu.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulteng, Bartolomeus Tandigala, mengatakan tujuan utama kunjungan Kepala BNPB adalah melihat dari dekat kondisi lokasi bencana, mendata kebutuhan-kebutuhan yang paling utama dan mendesak untuk menolong warga dan memulihkan lokasi, sarana dan prasarana yang rusak, dan kondisi para pengungsi serta korban dan yang sakit dan cedera.
Gempa bumi 6,2 skala Richter yang mengguncang Kabupaten Sigi pada Sabtu (18/8) pukul 17.42 WITA dan diperkirakan berpusat di sekitar Danau Lindu ini menyebabkan tiga kecamatan bertetangga di Sigi, yakni Kecamatan Lindu, Kulawi dan Gumbasa menjadi daerah terdampak paling berat.
Bartolomeus mengemukakan, hingga Senin siang, jumlah korban yang meninggal akibat bencana ini telah bertambah menjadi enam orang. Belum diketahui persis identitas para korban, namun diketahui bahwa empat korban berasal dari Kecamatan Lindu, dan satu orang dari Kecamatan Kulawi serta satu lainnya dari Kecamatan Gumbasa.
Bangunan rumah penduduk yang rusak berat dan ringan tercatat 1.097 buah, belum termasuk tujuh buah rumah ibadah, tiga sekolah dan sebuah kantor desa, sementara pengungsi mencapai ratusan jiwa.