REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Perwakilan Muqodam Tarekat At Tijaniyah KH M Yunus A Hamid menegaskan, Sumarna bukan bagian dari tarekat At Tijaniyah. Hal ini disampaikan mengingat ada yang menyangkutkan aliran Sumarna dengan tarekat tersebut.
Menurut Yunus, aliran kelompok Sumarna tidak sesuai dengan ajaran Islam. Pasalnya, kelompok ini telah meniadakan shalat Subuh dan Jumat. Sementara itu, Tarekat At Tijaniyah telah sesuai dengan ajaran Islam dan merupakan bagian serta diakui oleh Nahdatul Ulama (NU).
Ke depan, pengurus At Tijaniyah tengah mempertimbangkan upaya hukum terhadap kelompok Sumarna yang telah mencemarkan nama baik At Tijaniyah.
Sebelumnya Polres Sukabumi mengamankan pimpinan aliran sesat Sumarna dan 13 orang pengikutnya yang diduga membunuh seorang ustad. Langkah ini dilakukan polisi setelah berhasil menemukan sesosok mayat yang diduga Ustad Endin di sebuah kebun milik pimpinan aliran sesat, Sumarna pada Ahad (19/8) lalu