REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Palang Merah Indonesia (PMI) khususnya Cabang Jakarta mengalami defisit stok darah karena berkurangnya pendonor selama bulan puasa. Kondisi defisit stok itu disampaikan Menteri Kordinator Bidang Kesejahteraaan Rakyat, Agung Laksono.
"Jika pada bulan-bulan sebelumnya mampu mengumpulkan 1000 kantong darah per hari, pada bulan puasa lalu hanya sekitar 300 kantong darah per hari," kata Agung Laksono di Jakarta, Kamis (23/8). Agung menambahkan, kondisi tersebut menimbulkan keprihatinan karena ketersediaan stok darah sangat diperlukan oleh masyarakat.
Tidak hanya di Jakarta, kata Agung, ketersediaan stok darah juga sangat diperlukan di seluruh wilayah Indonesia. "Saya mendapatkan laporan banyak kecelakaan lalu lintas yang tentu saja korbannya memerlukan bantuan darah. Belum lagi korban bencana alam yang baru-baru ini terjadi dan tentu saja mereka yang terbaring di rumah sakit yang memerlukan bantuan darah," katanya.
Untuk itu, Agung mengatakan dirinya terus melakukan kampanye dan sosialisasi terkait gerakan donor darah kepada masyarakat.\ Dia memberikan contoh, beberapa waktu yang lalu dirinya telah mengajak anggota Kosgoro, anggota Partai Golkar, dan warga sekitar kediamannya untuk ikut mendonorkan darahnya dalam bakti sosial berupa donor darah yang ia gelar di kediamannya.
Kegiatan tersebut, kata Agung diharapkan bisa membantu PMI dalam menyediakan darah untuk masyarakat yang membutuhkan. Dia juga beraharap, pihak lain bisa membuat aksi serupa agar ketersediaan stok darah bisa terus terjaga.