REPUBLIKA.CO.ID, PALU – Sebanyak 26 korban gempa bumi di Kabupaten Sigi pada 18 Agustus 2012 telah dirawat di sejumlah rumah sakit di Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Iskandar, Petugas Seksi Wabah dan Bencana pada Dinas Kesehatan Sulawesi Tengah, mengatakan lima korban telah diperbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit karena kondisinya membaik.
Para korban tersebut berasal dari Kecamatan Gumbasa, Kecamatan Kulawi dan Kecamatan Lindu yang merupakan daerah terparah terkena dampak gempa bumi.
Bahkan, enam korban dari Kecamatan Lindu harus dievakuasi menggunakan helikopter karena daerah itu tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda empat.
Korban bencana terpaksa dirawat di rumah sakit di Palu yang berjarak 60 kilometer dari lokasi bencana karena Kabupaten Sigi belum memiliki rumah sakit. “Sebagian besar korban mengalami luka tertimpa reruntuhan rumah saat terjadi gempa bumi berkekuatan 6,2 Skala Richter itu,” terang Iskandar, Kamis (23/8).
Bahkan, ada seorang wanita hamil harus dievakuasi ke RSU Anutapura Palu karena akan melahirkan.
Iskandar mengatakan, sebanyak 10 orang yang tergabung dalam tim medis Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, membantu korban gempa bumi di Kabupaten Sigi. Ia mengaku belum mengetahui sampai kapan tim medis dari Unhas Makassar itu akan membantu korban gempa di Sigi.