REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Nakhoda Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Julung-julung Moh. Thohir mengaku bahwa kapal ferry yang dikemudikannya menabrak karang lalu kandas di Teluk Dondo, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah, Jumat (24/8) karena menghindari rumpon nelayan.
"Dalam pemeriksaan tadi, nakhoda mengaku kapalnya menabrak karang dan kandas karena menghindari rumpon nelayan yang dipasang di jalur pelayaran mereka," kata Kepala Syahbandar Tolitoli Nelson Kaosadi yang dihubungi ANTARA di Tolitoli, Sabtu.
Menurut Nelson, pihaknya meminta keterangan dari nakhoda selaku penanggung jawab di atas kapal, sekalipun saat kejadian, kemudi kapal dipegang oleh mualim II.
"Pada intinya, kecelakaan itu disebabkan karena pengemudi kapal menghindari rumpon
nelayan. Jadi ini murni kecelakaan, tidak ada pelanggaran hukum apalagi tindak kejahatan. Jadi prosesnya sudah selesai dan berita acara sudah ditandatangani pihak terkait," katanya.
Nelson mengakui bahwa pemeriksaan nakhoda yang berlangsung sekitar 90 menit itu difokuskan pada usaha mencari penyebab kandasnya kapal tersebut.
"Kalau dari segi izin berlayar, muatan dan kondisi kapal, semuanya baik-baik saja. Kapal itu baru tiga bulan selesai masuk dok. Nakhodanya juga berpengalaman dan muatan di bawah kapasitas maksimum," ujarnya.
Saat kandas di sekitar Pulau Kabetan, Kecamatan Ogodeide, atau sekitar 21 mil utara Tolitoli, kapal itu sedang membawa 256 penumpang dan 10 sepeda motor. Tidak ada mobil dan barang lainnya kecuali barang bawaan penumpang.
Menurut Nelson, semua penumpang dan isi kapal selamat sementara kapalnya sendiri tidak mengalami kerusakan dan berhasil sandar kembali di dermaga penyeberangan Tolitoli pada Jumat (24/8) malam sekitar pukul 20.00 WITA.
Namun demikian, kapal tersebut akan menjalani pemeriksaan lebih dahulu sebelum kembali beroperasi melayani rute penyeberangan Tolitoli-Tarakan.
"Mungkin tanggal 2 September 2012 baru kapal itu berlayar lagi ke Tarakan," ujar Nelson.
KMP Julung-julung yang sedang berlayar dari Tarakan ke Tolitoli, kandas di perairan sekitar Pulau Kabetan, di Teluk Dondo, hanya sekitar dua jam perjalanan menjelang sandar di dermaga Tolitoli, Jumat (24/8) sekitar pukul 12.00 WITA.
Sesuai daftar manifest, kapal itu mengangkut 256 orang penumpang dan meninggalkan pelabuhan penyeberangan Juata, Tarakan, pada Kamis sekitar pukul 11.00 WITA.
Kapal ini memiliki kapasitas angkut penumpang sebanyak 300 orang dan 12 kendaraan roda empat.