Senin 27 Aug 2012 04:07 WIB

Imigran Australia Mogok Makan

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Dewi Mardiani
Para pencari suaka ke Australia
Foto: voanews
Para pencari suaka ke Australia

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERA -- Para pencari suaka melakukan aksi mogok makan setelah Pemerintah Australia merencanakan mengirim seratus imigran ke negara pulau terpencil di Pasifik. Juru Bicara Departemen Australia mengatakan mogok makan dilakukan sedikitnya oleh 100 imigran di kamp penahanan.

Kata dia, para imigran semula ditampung dalam kamp penahanan di Pulau Christmas. Namun setelah pemerintah setempat memperketat regulasi bagi pencari suaka beberapa waktu lalu, Canbera sepakat akan menjadikan Republik Nauru sebagai salah satu pulau penampungan.

''Mereka (imigran) kecewa dan melakukan mogok makan sejak Sabtu,'' kata juru bicara tersebut, seperti dilansir kantor berita AFP, Ahad (26/8).

Menurut sumber tersebut imigran kali ini adalah gelombang awal dari rencana Pemerintah Australia, untuk kembali memfungsikan beberapa kepulauan di Laut Pasifik sebagai tempat penampungan bagi para pencari suaka, yang nekat penyeberangi lautan menuju Australia. Di antaranya adalah Pulau Nauru dan Pulau Manus di Papua Nugini.

Di bawah undang-undang baru yang disahkan oleh parlemen bulan ini, pencari suaka yang tiba dengan perahu akan dikirim ke pulau-pulau tersebut untuk jangka waktu tidak terbatas, sementara menunggu izin tinggal mereka diproses. Namun pemerintah tidak menjelaskan berapa lama pencari suaka harus menunggu di Nauru atau Manus sebelum dimukimkan kembali.

Aturan ini adalah kebijakan yang dilakukan oleh Partai Buruh Australia saat berkuasa di 2007. Pemerintah menganggap kebijakan ini mendesak, mengingat terus meningkatnya jumlah imigran di negara tersebut. Data terakhir menunjukkan lebih dari 100 perahu dengan membawa sekitar 7500 pencari suaka tiba di Asutralia sepanjang 2012. Kebanyakan dari mereka adalah mereka yang melarikan diri dari kondisi di Timur Tengah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement