REPUBLIKA.CO.ID, SAMPANG -- Pascabentrokan, kelompok Syiah di Sampang berbondong-bondong mengungsi ke tempat pengungsian di gedung olahraga (GOR) Sampang, Madura. Hingga Senin sore, jumlah pengungsi terus bertambah dari sebelumnya 68 orang menjadi 202 orang.
Kapolda Jatim Irjen Polisi Hadiatmoko, mengatakan penambahan pengungsi itu setelah petugas melakukan penyisiran ke kampung Syiah di Desa Karang Gayam dan Desa Bluuran. "Langkah ini kami lakukan, sebagai upaya penyelamatan. Jika tetap bertahan di rumah, kami khawatir akan kembali disatroni oleh kelompok penyerang," kata Hadiatmoko.
Dari 202 pengikut aliran Syiah yang kini tinggal di lokasi pengungsian itu, 133 diantaranya merupakan pengungsi dewasa, sedang sebanyak 69 sisanya merupakan anak-anak.
Menurut Kapolda, umumnya para pengungsi yang tinggal di penampungan, tepatnya di gedung olahraga (GOR) Wijaya Kusuma itu merupakan perempuan. Sementara kelompok laki-laki masih bersembunyi.
Sementara untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, petugas menerjunkan puluhan personel untuk berjaga-jaga di lokasi pengungsian.
Aksi penyerangan terhadap kelompok Islam Syiah di Dusun Nanggernang, Desa Karang Gayam, Kecamatam Omben, Sampang ini, menyebabkan sebanyak 37 unit rumah di 20 titik rusak karena dibakar massa.
Satu orang dalam kelompok Islam Syiah tewas, dan sebanyak enam orang lainnya luka-luka.
Polisi juga telah memeriksa sebanyak delapan orang yang diduga terlibat dalam aksi penyerangan yang menelan korban jiwa pada Minggu (26/8) itu.