REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Sebanyak empat nelayan asal Cina tewas dan 12 lainnya hilang setelah dua perahu terbalik di Pulau Jeju, Korea Selatan, Selasa (28/8) waktu setempat. Sebanyak 17 orang berhasil diselamatkan dalam peristiwa nahas yang diakibatkan badai Topan Bolaven tersebut.
Penjaga pantai menyelamatkan 17 nelayan tersebut dengan menggunakan tali dan telah membawanya ke tempat yang aman. Saat ini, pencarian terhadap 12 orang lainnya terus dilakukan. Seperti dilansir kantor berita Xinhua, dua kapal nelayan tersebut berangkat dari Kota Weihai, Provinsi Shandong, Cina Timur.
Berdasarkan laporan kantor berita Yonhap, berita adanya kecelakaan tersebut diperoleh dari laporan dua anggota kru kapal tersebut kepada otoritas Korea Selatan. Satu orang mengalami cedera yang cukup serius, sementara satu orang yang lain mengeluh kesulitan bernapas.
Seperti dilansir BBC, dua kapal tersebut sedang menuju ke Pulau Jeju saat tiba-tiba badai menerjang dan membalikkan keduanya. Menurut polisi maritim Pulau Jeju, terdapat 34 orang di dalam dua kapal tersebut.
Akibat topan Bovalen, ratusan penerbangan dan servis-servis feri di Korea Selatan ditunda dan semua sekolah di Seoul diliburkan. Badai ini telah membuat banyak pohon tumbang dan diprediksi akan mengarah ke Cina setelah melintasi bandara Incheon, Selasa ini. Sementara itu latihan gabungan Amerika Serikat dengan Korea Selatan yang telah dimulai sejak pekan lalu diliburkan.
Presiden Korea Selatan, Lee Myun Bak, juga telah meminta instansi-instansi pemerintah untuk mengambil langkah-langkah untuk meminimalisir kerusakan akibat badai Bolaven. Sementara itu, seperti dilansir kantor berita Xinhua, pemerintah Cina telah mengeluarkan sebuah peringatan bahwa Bolaven akan menuju Dandong, di timur laut Provinsi Liaoning dan barat laut Korea Utara.
Pada Ahad (26/8), Topan Bolaven menyerang dua pulau di Jepang, yaitu Okinawa dan Kagoshima. Serangan tersebut membuat sebanyak 75 ribu rumah tak teraliri listrik dan empat orang cedera. Badai Topan Bolaven adalah yang paling destruktif ke-15 sepanjang musim ini di Asia Timur. Topan Bolaven datang setelah Topan Tembin yang membuat kerusakan di sejumlah wilayah di Taiwan Selatan akhir pekan lalu.