Rabu 29 Aug 2012 10:33 WIB

Kesal Digigit Ular, Pria Ini Balik Menggigit dan...

 Ular kobra (ilustrasi)
Foto: Sigid Kurniawan/Antara
Ular kobra (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Terkadang banyak hal aneh terjadi antara manusia dan hewan. Bisa saling mencintai, atau sebaliknya membenci. Bahkan, begitu dendamnya dengan ular yang menggigitnya, seorang pria di Nepal berbalik menggigit ulat tersebut hingga mati.

Koran harian Nepal, Annapurna Post, menyatakan kalau pria yang bernama Mohamed Salmo Miya itu menggigit balik ular kobra itu lantaran geram dan kesal setelah digigit.

“Saya bisa saja membunuh ular kobra itu dengan tongkat atau benda lainnya, namun saya memilih untuk menggigitnya hingga mati karena saya sangat marah,” kata pria berumur 55 tahun itu.

Mohamed Salmo Miya tinggal di sebuah desa yang berada sejauh 200 km dari ibukota Nepal,  Kathmandu. Ular kobra yang mati akibat digigit olehnya itu disebut “goman” oleh orang-orang Nepal, yang berarti ular kobra biasa.

Juru bicara kepolisian Niraj Shahi menyatakan kalau Miya sudah menjalani perawatan luka gigitannya di pusat kesehatan desa dan dipastikan akan selamat. Awalnya, Miya melanjutkan kerjanya sehari-hari sebagai petani setelah digigit, hingga akhirnya keluarganya menyuruhnya untuk pergi ke rumah sakit.

Menurut Shahi, Miya tidak akan dikenai pasal pembunuhan hewan karena ular kobra itu bukan merupakan hewan yang dilindungi atau spesies langka.

 Dalam beberapa survei, telah terjadi sekitar 20.000 kasus ular kobra yang menggigit atau menyerang manusia di Nepal dalam satu tahun. Kebanyakan kasus itu terjadi di daerah Terai, dan mengakibatkan korban tewas sebanyak 1.000 orang.

sumber : apakabardunia.com
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement