REPUBLIKA.CO.ID, SAMPANG--Kantor Kementerian Agama Sampang, Madura, Jawa Timur, mulai saat ini mengajari mengaji anak-anak Syiah korban penyerangan kelompok antisyiah. Kasi Mapenda Kemenag Sampang Abd Hamid menjelaskan bimbingan mengaji kepada anak-anak Syiah korban penyerangan itu, sebagai salah satu upaya agar mereka tetap mendapatkan pendidikan keagamaan yang layak selama berada di penampungan.
"Mulai malam ini kami akan memberikan bimbingan mengaji kepada mereka, dan kami sudah menghubungi semua penyuluh agama di Kemenag Sampang ini," katanya. Menurut Hamid, guru mengaji yang diterjunkan untuk membantu pendidikan kepada anak-anak Syiah korban penyerangan itu, dari berbagai penyuluh di Kemenag Sampang.
"Mereka tetap berhak mendapatkan pendidikan yang layak, sebab mereka itu juga anak-anak bangsa ini," kata Hamid. Ia menjelaskan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pimpinan Islam Syiah tentang rencana Kemenag Sampang memberikan bantuan mendidikan anak-anak Syiah untuk mengaji.
Mereka, tuturnya, tidak menolak tawaran Kemenag Sampang. Bahkan para pengurus Syiah mengaku senang dengan adanya bantuan itu, karena bisa membantu mendidik dan meringankan beban mereka.
Sejumlah warga Syiah di lokasi pengungsian menyatakan, bantuan pendidikan untuk anak-anak mereka sejauh ini, baru berupa bantuan mainan bagi anak-anak. Sedang bantuan pendidikan mengaji belum ada sama sekali.
Pasalnya, saat ini para ustadz guru ngaji dari kelompok Islam Syiah masih sibuk mengurus berbagai keperluan, termasuk kebutuhan para pengungsi selama berada di tempat penampungan.