REPUBLIKA.CO.ID, TAMPA -- Pengamat politik dari Universitas California, Samuel Popkin menilai tidak perlu calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Mitt Romney berharap masyarakat AS bersimpati kepadanya. Justru yang diperlukan adalah kenyamanan pemilih terhadap dirinya.

"Pikirkan Anda seorang dokter yang dapat dipercaya. Pasien harus merasa nyaman atas setiap apa yang Anda lakukan terhadapnya," kata penulis buku 'The Candidate: What it Takes to Win - and Hold - The White House' itu seperti dikutip Aljazeera, Jumat (31/8).

AS akan menggelar Pilpres pada 6 November mendatang. Pasangan capres dan cawapres Mitt Romney-Paul Ryan menantang Barack Obama-Joe Biden.

Memasuki pekan keempat, jajak pendapat yang dilakukan Kantor Berita Reuters menunjukkan kedua kandidat mendapatkan suara yang sama dari warga AS. Warga AS mulai simpati kepara Romney, pascapidato istrinya Ann Romney di konvensi partai beberapa waktu lalu.

Dari 1.481 responden, sebanyak 30 persen responden mengatakan Romney adalah orang yang menyenangkan. Jumlah ini meningkat dari kepercayaan publik yang hanya mencapai 26 persen. Kendati demikian, tingkat positif responden terhadap Romney tidak sebaik yang Obama dapatkan. "Sebanyak 47 persen memiliki (pandangan positif) terhadap Romney. Sedangkan Obama cukup tinggi dengan 53 persen," kata peneliti hasil survei Julia Clark, seperti dikutip Reuters, Kamis (30/8).

Ikuti Whatsapp Channel Republika