REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pelatihan rudal balistik Amerika Serikat (AS)-Israel ditunda sampai musim gugur ini dan akan melibatkan personel militer AS yang lebih kecil ketimbang rencana semula, demikian pengumuman kementerian pertahanan AS (Pentagon).
Pelatihan itu direncanakan pada saat perundingan perang meningkat di media Israel dan laporan-laporan mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Ehud Barak membicarakan satu serangan sepihak terhadap Iran untuk menghancurkan instalasi-instalasi nuklirnya, Washington memperingatkan Israel untuk tidak melakukan itu sendiri.
"Austere Challlenge-12 tetap merupakan pelatihan pertahanan rudal balistik terbesar yang pernah dilakukan antara negara-negara kami dari kegiatan pada tahun 2009," kata Letkol Angkatan Udara Jack Miller, Juru Bicara Pentagon.
"Pelatihan itu tidak berubah dalam ruang lingkup dan akan termasuk beberapa tipe sistem sesuai rencana. Semua sistem yang dikerahkan akan dioperasikan sepenuhnya dengan operator-operator rekan," kata Miller.
Majalah Time edisi Jumat (31/8) memberitakan bahwa semula sekitar 5.000 tentara AS direncanakan akan terlibat dalam Austere Challenge-12, tetapi jumlah itu dikurangi antara 1.500 dan 1.200 personel. Majalah itu mengutip satu sumber pejabat militer Israel yang mengatakan perubahan itu sebagai satu tanda ketidak-percayaan AS.
Miller mengatakan, "Hubungan AS-Israel kuat dan Austere Challenge adalah satu tanda nyata saling percaya kami."