REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia siap untuk memulai kembali pembicaraan dengan Estonia mengenai perjanjian perbatasan baru. Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, mengatakan rencana tersebut pada pertemuan tradisional dengan mahasiswa dan staf pengajar Institut Hubungan Internasional Negeri Moskow (MGIMO-Universitas).
Dia mengingatkan perjanjian perbatasan yang ditandatangani oleh kedua negara pada tahun 2005 jelas menyatakan bahwa tidak boleh ada perpanjangan klaim teritorial yang Estonia lakukan kepada Federasi Rusia.
Kesepakatan tersebut dilakukan dalam kerangka apa yang disebut Perjanjian Perdamaian Tartu. Perjanjian yang ditandatangani pada awal tahun 1920-an.
"Rekan Estonia kami yakin bahwa tidak akan ada klaim,'' kata Lavrov. ''Mereka juga berjanji bahwa perjanjian ini akan menutup tema perbatasan akhir.''
Namun saat perjanjian ini diserahkan kepada parlemen negara-negara Baltik untuk diratifikasi, Perjanjian Tartu disebutkan dalam undang-undang ratifikasi. Pencantuman Perjanjian Tartu dalam ratifikasi dilakukan dalam konteks mempertahankan klaim teritorial kepada Federasi Rusia.