Selasa 04 Sep 2012 21:27 WIB

Warga di Pedalaman Papua Banyak yang Buta Aksara

Buta aksara
Foto: blogger
Buta aksara

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA - Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Papua, James Modouw, mengakui hingga kini masih banyak penduduk Papua yang buta aksara terutama mereka yang berada di pedalaman.

"Jumlah penduduk yang buta aksara di pedalaman Papua cukup besar sehingga perlu peran serta semua pihak untuk memberantasnya," kata James Modouw menjawab pertanyaan ANTARA di Jayapura, Selasa (4/9).

Dikatakannya, dari hasil sensus 2010 yang baru diumumkan tahun 2011, terungkap sekitar 905 ribu dari 2,8 juta penduduk Papua ternyata buta aksara, dan dari jumlah tersebut terbanyak adalah penduduk pedalaman antara lain penduduk di Kabupaten Nduga dan Kab. Puncak.

Tingginya jumlah penduduk pedalaman yang buta aksara itu diduga akibat keterisolasian, karena selama ini mereka bermukim di kawasan yang sulit dijangkau, kata James Modouw. Dia menggambarkan, untuk mencapai permukiman mereka harus berjalan kaki selama berhari-hari, atau menggunakan pesawat bila daerah tersebut memiliki lapangan terbang.

Dengan tingginya jumlah penduduk yang buta aksara maka ke depan pihaknya akan melakukan kerjasama dengan berbagai pihak seperti lembaga keagamaan dan lembaga sosial untuk mencari cara guna mengurangi angka buta aksara di Papua. Hal ini disebabkan buta aksara merupakan salah satu indikator untuk mengukur keberhasilan pembangunan, kata James Modouw.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement