REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW - Rusia mempertimbangkan pengevakuasian personil militer dari Suriah pada musim panas ini. Langkah itu dilakukan jika situasi di negara pimpinan Presiden Bashar al Asad itu kritis, demikian menurut kantor berita Interfax pada Selasa (4/9) mengutip sumber dari pihak militer Rusia.
Pengevakuasian seperti itu seolah menjadi tanda bahwa Kremlin khawatir posisi Presiden Bashar sedang diujung tanduk akibat perlawanan pihak oposisi.
Namun, laporan Interfax mengindikasikan kalau Moskow tidak punya rencana segera untuk meninggalkan satu pangkalan pasokan dan pemeliharaan di pelabuhan Tartous di Mediterinia Suriah. Pangkalan itu merupakan satu-satunya fasilitas angkatan laut Rusia di luar bekas Uni Soviet.
"Rencana untuk misi jangka panjang oleh satu detasemen kapal AL Rusia memperkirakan kemungkinan untuk mengevakuasi para ahli Rusia dari Suriah," kata sumber militer yang tidak disebutkan namanya tersebut.
Sumber itu mengatakan rencana evakuasi kemungkinan baru akan dilaksanakan jika situasi di Suriah kritis.