REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Partai Persatuan Pembangunan (PPP) membantah hasil survei berbagai lembaga yang menyatakan partai Islam akan melorot perolehan suaranya pada pemilu mendatang. Partai Kabah ini malah yakin dapat perolehan lebih tinggi dari hasil pemilu lalu yang sebesar enam persen.
"Saya tidak percaya survei. Pada 2009 survei menyebutkan, partai berbasis Islam itu prosentase sekitar 1,9-2,1 persen saja. Kenyataannya PPP mendapatkan enam persen. Pada survei sekarang, ada yang menyebutkan PPP memeroleh 4-5 persen. Mudah-mudahan hasil survei itu berarti 3-4 kali lipat kenyataannya di 2014," kata Ketua Umum PPP Suryadharma Ali di Jakarta, Kamis (6/9).
Ia mengakui kalau basis kuat PPP selama ini memang belum terbenahi dengan baik. Makanya, konsolidasi partai terus dilakukan untuk membenahi konstituen yang tersebar hingga ke desa. Baik itu di pondok pesantren (ponpes), majelis-majelis taklim, kaum muda dan kaum perempuan.
Saat ini, ucap Suryadharma, PPP tengah menyiapkan kaderisasi sebagai bagian untuk menghadapi pemilu mendatang. Ia mengklaim, merekrut 12 juta kader pemberdayaan desa di seluruh Indonesia.
Kader-kader itu dikatakan bekerja keras, termasuk di tingkat kabupaten/ kota. Diharapkan, jika angka 12 juta itu telah tercapai, maka minimum PPP bisa mendapatkan perolehan sebesar 12 persen pada pemilu legislatif mendatang.
"Rekrutment 12 juta kader merupakan langkah PPP dalam upaya perolehan suara dan kursi di 2014," ujar menteri agama tersebut.
Suryadharma menjelaskan, strategi untuk mencapai target 12 juta kader tersebut yaitu dengan meminta semua calon legislatif (caleg) untuk turun dan merebut hati masyarakat. Mulai dari caleg yang ada di tingkat nasional, provinsi, dan hingga kabupaten/ kota.
Ia merasa yakin jika cara itu dilakukan akan dapat meningkatkan perolehan suara di 2014. Apalagi, ia mengaku memiliki keyakinan besar kalau masyarakat Indonesia masih mencintai PPP. Ia pun berharap, 12 juta kader tersebut akan bisa mengawasi proses pelaksanaan pemilu. Termasuk menjaga agar suara tidak beterbangan.
"Problematika utama yang dihadapi PPP dalam pemilu ke pemilu adalah belum adanya kemampuan untuk memjaga suara dari PTS-PTS. Serta perjalan suara dari suatu tempat ke tempat lain," pungkas dia.