REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri BUMN Dahlan Iskan, di Jakarta, Jumat (7/9) siang, kembali gencar menyampaikan pesan moral untuk menekan praktik korupsi yang semakin marak di Tanah Air dengan mengenakan kaos bertuliskan "Buanglah Koruptor pada Tempatnya".
Jika pada setiap memberikan pidato di sejumlah acara Dahlan secara langsung menyampaikan agar korupsi dapat dihilangkan termasuk di tubuh BUMN yang dipimpinnya, namun kali ini ia menyampaikan pesannya melalui media kaos.
Bentuk perlawanan Dahlan terhadap para koruptor dilakukan pada kaos berwarna kuning yang dikenakannya saat menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PT Jasa Marga Tbk dan PT Pelindo II, di Gedung Kementerian BUMN.
Dahlan datang yang biasanya mengenakan kemeja putih, langsung mendapat sorotan sejumlah wartawan karena mengenakan kaos berwarna kuning yang bagian belakangnya bertuliskan "Buanglah Koruptor pada Tempatnya".
Dengan nada mendukung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), tulisan tersebut dapat dimaknai bahwa koruptur adalah "sampah" yang harus dibuang jauh-jauh, lengkap dengan gambar seorang pria berbentuk kartun dimasukkan ke dalam kotak sampah. Sedangkan pada bagian punggung kaos tersebut bertuliskan "Perangi Korupsi!!! Mari Bangun Gedung KPK!!!.
Alhasil sejak masuk dalam ruangan, kemudian saat memberikan keterangan pers hingga selesai acara, kaos yang dikenakan Dahlan terus menjadi sorotan kamera, dihujani kilatan foto. Dahlan pun berkali-kali diminta untuk membalikkan badan agar gambar kedua sisi kaos yang dipakainya terlihat.
Tidak sanggup atas serbuan pertanyaan para jurnalis yang menunggu komentarnya, mantan Direktur Utama PT PLN ini akhirnya menjawab.
"Ini bagian dari upaya saya mendukung agar Indonesia lebih 'bersih' dari korupsi. Saya baru menggunakannya hari ini. Akan saya pakai pada beberapa kesempatan saja," tegas Dahlan.
Ia mengaku kalimat yang terpampang di kaos oblong tersebut juga merupakan disain dari Tim BUMN yang juga merupakan bagian dari ide Dahlan sendiri. "Saya pernah melihat pesan-pesan seperti ini ketika di luar negeri. Ide yang bagus kalau dibikin di Indonesia," ujarnya.