REPUBLIKA.CO.ID, Diam-diam Happy Salma ternyata sudah memiliki dua anak remaja dan tinggal di Sidoarjo. Bahkan, lantaran bercerai dengan suaminya, dia terpaksa harus bekerja keras menghidupi sendiri dua anaknya itu.
Tidak percaya? Jangan bingung dulu. Inilah bagian dari peran Happy dalam film terbarunya Air Mata Terakhir Bunda (AMTB) yang berlokasi di Kota Sidoarja.
Panasnya Kota Sidoarjo ternyata tidak membuat Happy Salma gentar untuk bermain total dalam film itu. Bagi bintang Sang Penari (2011) itu cuaca bukanlah faktor tersulit saat menjalani syuting AMTB.
Walau mengakui tetap harus beradaptasi dengan iklim kota Sidoarjo yang dianggap Happy memiliki karakter cuaca yang unik, namun kesulitan terbesar berakting di film terbarunya datang dari karakter yang diperankannya. Pasalnya Ia harus menjalani tiga tahapan karakter yang berbeda.
“Karakter cuaca disini unik, panas tapi angin nya kenceng. Tapi yang paling sulit adalah harus menjadi tiga karakter peridoe yang berdekatan, tapi banyak perbedaan, tahun 1994, 1999 dan 2000an awal, walau berdekatan tapi memiliki banyak perubahan disitu,” ungkap Happy.
Di Air Mata Terakhir Bunda, Happy memerankan sosok Ibu bernama Sriyani, seorang perempuan yang membesarkan dua anaknya sendirian tanpa bantuan mantan suaminya dan keluarga yang berdedikasi membesarkan keluarga kecilnya. Menurut Happy perannya kali ini sungguh menantang dirinya.
“Dan yang paling sulit tantangannya ketika masuk usia 39 tahun. Yang jadi anak saya di usia 17, adalah teman-teman seumur saya sebenarnya yaitu Rizky Hanggono dan Vino G Bastian. Secara psikologis saya pernah main dengan Rizky Hanggono, saat itu dia jadi suami saya. Tantangan nya dari segi tingkatan emosi sangat besar sekali. Saya harus betul-betul mengeluarkan kemampuan yang ada,” tambah istri Tjokorda Bagus Dwi Santana Kertayasa itu.
Lebih lanjut Happy menyatakan awalnya sempat ragu sebelum menerima peran di AMTB. Selain dirinya memang selektif memilih peran, artis kelahiran Sukabumi 32 tahun yang lalu ini tidak yakin bisa memerankan karakter Sriyani yang dianggapnya sangat kompleks.
“Jujur saya memang memilih-milih banget, kalau saya salah pilih, nanti tidak cocok dengan usia saya. Apakah ketuaan atau kemudaan. Awalnya saya juga sempet ragu, apakah saya mampu main disini, tapi sutradara meyakinkan dan akhirnya saya mau dan mengeluarkan kemampuan yang ada,” lanjutnya lagi.
Bagi Happy sulit menemukan peran yang memang cocok untuk dirinya, karena memang sedikit pilihan yang bisa membuatnya nyaman dengan sebuah peran. Namun ketika dirinya haus untuk berkarya maka dirinya tidak ragu untuk membuat karya sendiri dengan melakukan monolog, atau pementasan.
“Saya senang dengan karakter yang menantang, dan kalau bisa yang tidak berdekatan dengan kehidupan saya, tetapi tetep yang masuk akal juga, dengan peran seperti itu saya masih bisa berdamai lah,” pungkasnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika