REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan pembuat pesawat terbang Rusia, Sukhoi Company berharap negosiasi pembelian pesawat angkut sipil Sukhoi Superjet 100 (SSJ-100) dapat mencapai kesepakatan setelah tragedi kecelakaan di Gunung Salak, Bogor pada Mei lalu.
Konselor Kedutaan Besar Rusia di Jakarta, Sergey Tolchenov, Selasa, mengatakan negaranya menginginkan armada pesawat angkut sipil buatan Sukhoi Company dapat memenuhi tuntutan pasar penerbangan komersial di Indonesia.
"Kami masih mencari kemungkinan adanya kerangka kerja sama dengan sejumlah maskapai penerbangan di Indonesia untuk memasarkan Sukhoi Superjet 100," kata Sergey di kantor Kedubes Rusia di Jakarta, Selasa.
Meskipun proses penyelidikan mengenai penyebab jatuhnya pesawat SSJ-100 di Gunung Salak, Bogor, belum sepenuhnya selesai, ia mengatakan insiden tersebut diharapkan tidak menjadi hambatan bagi rencana kerja sama antara perusahaan Rusia dan Indonesia.
Perusahaan penerbangan sipil Sukhoi saat ini sedang dalam proses untuk mendapatkan sertifikat penerbangan sipil setelah tragedi tersebut, dan diharapkan pada akhir tahun proses sertifikasi itu selesai.
"Semoga pada akhir tahun 2012, sertifikasi Sukhoi Superjet 100 sudah dikeluarkan, sehingga Sukhoi Company apat melanjutkan negosiasi pembelian armada tersebut dengan maskapai Indonesia yang tertarik membelinya," tambahnya.
Sukhoi Company begitu ingin memasarkan SSJ-100 ke Indonesia karena menurut Sergey bisnis penerbangan sipil dapat menjadi salah satu sektor prospektif bagi kedua negara.