Kamis 13 Sep 2012 15:54 WIB

Kloset Duduk Pun akan Diterapkan SNI

Toilet Umum (ilustrasi)
Foto: kenleewriters.com
Toilet Umum (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Jakarta, 13/9 (ANTARA) - Kementerian Perindustrian akan memberlakukan ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI) produk kloset duduk mulai 1 Januari 2013 untuk melindungi konsumen dan menciptakan persaingan usaha yang sehat dan adil.

"SNI produk kloset duduk telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) Nomor 83/M-IND/KEP/8/2012. Dengan kebijakan tersebut, pada 1 Januari 2013 setiap produk kloset duduk yang diproduksi di dalam negeri maupun impor wajib memenuhi persyaratan SNI," kata Menteri Perindustrian MS Hidayat di Jakarta, Kamis (13/9).

Produk kloset duduk, menurut Hidayat, yang tidak memenuhi ketentuan pemerintah dan sudah telanjur beredar di pasar, harus ditarik dan dimusnahkan oleh produsen yang bersangkutan.

"Produk kloset duduk buatan dalam negeri maupun impor yang masuk ke wilayah pabean Indonesia dan tidak memenuhi ketentuan SNI, wajib direekspor atau dimusnahkan oleh pelaku usahanya. SNI kloset duduk tersebut adalah SNI 03-0797-2006 dengan nomor Harmonized System (HS) ex. 6910.10.00.00," paparnya.

Kloset duduk dimaksud adalah dengan sistem jatuh sekat atau pusaran air baik mono-blok atau duo-blok yang dipasang duduk tegak atau duduk gantung. Dengan pemberlakuan SNI wajib tersebut, pemerintah mewajibkan perusahaan yang memproduksi kloset duduk menerapkan aturan dengan memiliki sertifikat produk penggunaan tanda SNI (SPPT-SNI) sesuai ketentuan yang berlaku.

Produsen kloset duduk juga diwajibkan untuk membubuhkan SPPT-SNI pada setiap kemasan kloset duduk di tempat yang mudah dibaca dan dengan penandaan yang tidak mudah hilang, tuturnya. Hidayat menegaskan produsen kloset duduk wajib mencantumkan tanggal, bulan, dan tahun produksi di tempat yang mudah dibaca.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement