REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Presiden Suriah Bashar al-Assad dan Perwakilan PBB untuk Suriah, Lakhdar Brahimi secara resmi bertemu di Damaskus guna membahas penyelesaian konflik di negara itu.
Pertemuan merupakan bagian dari langkah diplomatik yang dilakukan Brahimi untuk menyelesaikan krisis Suriah. ''Kami sudah melakukan pembicaraan. Saya pikir Presiden Assad menyadari lebih dari saya tentang krisis ini,'' kata Brahimi kepada wartawan setelah pertemuan dengan Assad pada Sabtu, (15/9) seperti dikutip dari Press TV.
Brahimi menilai krisis Suriah harus segera diselesaikan. Sebab, jika konflik tidak segera diakhiri akan berbahaya baik bagi Suriah, kawasan Timur Tengah bahkan dunia.
Brahimi juga mengatakan Presiden Assad akan mempertimbangkan semua ide dan kemungkinan untuk mengakhiri krisis tersebut. Sejauh ini, belum ada rencana jelas terkait penyelesaian krisis ini. Brahimi mengatakan, Assad berjanji melanjutkan negosiasi dengan semua pejabat Suriah serta semua pihak yang berkepentingan terkait masalah ini.
Kunjungan Brahimi kali ini merupakan lawatan pertamanya sejak diangkat sebagai duta PBB dan Liga Arab pada Agustus lalu. Seperti diketahui, Brahimi ditunjuk menggantikan Kofi Annan yang telah mengundurkan diri pada 2 Agustus 2012 lalu.