Senin 17 Sep 2012 21:40 WIB

FUI: Hukum Mati Penghina Nabi

Rep: Muhammad Ghufron/ Red: Karta Raharja Ucu
 Kericuhan sempat terjadi saat aksi unjuk rasa mengecam film anti Islam di depan Kedubes Amerika Serikat di Jakarta, Senin (17/9).  (Aditya Pradana Putra/Republika)
Kericuhan sempat terjadi saat aksi unjuk rasa mengecam film anti Islam di depan Kedubes Amerika Serikat di Jakarta, Senin (17/9). (Aditya Pradana Putra/Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen FUI, Al Khaththath menegaskan pihaknya akan tetap menggelar aksi demo menentang pemutaran film 'Innocence of Muslims'. Ia menuntut Amerika Serikat bertanggung jawab atas penghinaan kepada Nabi Muhammad SAW dan umat Islam sedunia.

Al Khaththath menilai AS sangat terlibat dalam pembuatan film tersebut. "Ini pelecehan," lantang Al Khaththath di depan Kantor Kedubes AS di Jakarta, Senin (17/9).

Untuk itu, Al Khaththath menyatakan pihaknya menuntut produser, sutradara dan pembuat film tersebut dihukum mati. Tuntutan itu juga merunut kepada Kedubes AS di Indonesia yang dinilai mempunyai kewenangan dalam menyebarkan film penghinaan tersebut.

Al Khaththath meminta agar pemerintahan dunia Islam menekan AS untuk tidak melindungi warganya yang menghina agama Islam. "Umat muslim harus bersatu, menggalang kekuatan untuk mempertahankan kesucian Nabi Muhammad," tegas dia.

Permintaan para pengunjuk rasa untuk menggelar mediasi dengan pihak Kedubes AS tidak dikabulkan kepolisian. Menurut Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto mengatakan permintaan massa yang ingin dipertemukan dengan perwakilan AS di Indonesia tidak mungkin dilakukan di tengah situasi yang kacau seperti sekarang. (baca: Demo 'Innocence of Muslims', Demonstran Ingin Ketemu Dubes AS).

Demonstrasi di depan Kantor Kedubes AS sempat ricuh lantaran massa bergejolak karena tidak berhasil mendapatkan tuntutannya. Dikabarkan, tiga anggota polisi luka-luka akibat bentrokan tersebut. Sementara polisi menangkap empat orang yang dianggap provokator saat terjadi bentrokan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement