Ibnu Bajjah
Nama lengkapnya Abu Bakar Muhammad bin Yahya bin ash-Shayigh merupakan filsuf dan dokter Muslim Andalusia yang dikenal di Barat dengan nama Avempace.
Ia lahir di Saragossa, Spanyol, pada tahun 1082 M dan meninggal di Fez, Maroko, pada 1138 M.
Ziaduddin Sardar dalam bukunya, “Science in Islamic Philosopy”, menggambarkan sosok Ibnu Bajjah sebagai sarjana Muslim multitalenta.
Ibnu Bajjah dikenal sebagai seorang astronom, musisi, dokter, fisikawan, psikolog, pujangga, filsuf, dan ahli logika serta matematikus. Ia mengembangkan beragam ilmu pengetahuan di zaman kekuasaan Dinasti Al-Murabitun.
Ibnu Bajjah dikenal sebagai penyair yang hebat. Pamornya sebagai seorang sastrawan dan ahli bahasa begitu mengilap. Salah satu bukti kehebatannya dalam bidang sastra dibuktikannya dengan meraih kemenangan dalam kompetisi puisi bergengsi di zamannya. Emilio Gracia Gomes dalam esainya bertajuk, “Moorish Spain”, mencatat Ibnu Bajjah sebagai seorang sastrawan hebat.
Menurut seorang penulis kontemporer, Ibnu Khaqan, selain dikenal sebagai seorang penyair, Ibnu Bajjah juga dikenal sebagai musisi. Ia piawai bermain musik, terutama gambus. Yang lebih mengesankan lagi, Ibnu Bajjah adalah ilmuwan yang hafal Alquran. Selain menguasai beragam ilmu, Ibnu Bajjah pun dikenal pula sebagai politikus ulung.
Kehebatannya dalam berpolitik mendapat perhatian dari Abu Bakar bin Ibrahim, seorang gubernur Dinasti Al-Murabitun. Ia pun diangkat sebagai menteri semasa Abu Bakar Ibrahim berkuasa di Saragosa.
Setelah itu, selama 20 tahun, Ibnu Bajjah pun diangkat menjadi menteri oleh Yahya bin Yusuf bin Tasyfin, yang tak lain adalah saudara Sultan Dinasti Al-Murabitun, Yusuf bin Tasyfin.