REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Presiden Suriah, Bashar Al-Assad, menyatakan pihaknya membuka lebar pintu dialog dengan pihak oposisi. Menurut dia, satu-satunya cara untuk menyudahi konflik adalah dengan dialog.
"Pintu untuk dialog sangat terbuka. Hanya diskusi dengan oposisi yang akan mengatasi krisis," kata Assad kepada surat kabar Ahram Arabi seperti dilansir Press TV, Jumat (21/9).
Ia menegaskan, perubahan tak akan dicapai lewat intervensi militer asing. Ia juga menyatakan pasukan pemberontak yang dibekingi asing pada akhirnya akan kalah. Assad sebelumnya menuding Turki, Qatar dan Arab Saudi adalah negara yang membantu pemberontak.
"Kelompok bersenjata melakukan aksi teror terhadap negara. Mereka sangat tidak populer di mata masyarakat. Mereka tidak akan menang pada akhirnya," ujarnya.
Terhadap misi perdamaian yang dibawa utusan baru PBB dan Liga Arab untuk Suriah, Lakhdar Brahimi, Assad mengaku tidak dalam posisi optimis maupun pesimis.