REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG--Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Tjahjo Kumolo, mengatakan bahwa peran partai dan figur dalam setiap pemilihan kepala daerah sama-sama penting.
"Dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, misalnya, PDI Perjuangan dan Partai Gerindra yang mencalonkan figur Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama (Jokowi-Ahok), sama-sama penting perannya," katanya di Semarang, Sabtu malam.
Pertama, kata anggota DPR RI asal Daerah Pemilihan Jawa Tengah 1 itu, partai berperan dalam memberi tiket maju seseorang menuju pilkada.
"Kalau tidak diusung partai, jadinya seperti calon independen yang banyak bersaing. Banyak tokoh independen yang baik, dan kurang apa mereka? Figur independen, misalnya, banyak yang bersahaja, pintar, aktivis, tetapi tidak mampu mengangkat dukungan masyarakat," paparnya.
Kedua, lanjut dia, partai berperan sebagai manajer selama proses pilkada dan sebagai fasilitator. Adapun sebagai manajer, partai mempertemukan "supply" (penawaran) dan "demand" (permintaan).
Sedangkan sebagai fasilitator misalnya untuk proses administrasi, menyediakan relawan, dan menyediakan "know how" dalam perang menggalang suara bersama relawan.
Menurut dia, "know how" itu tidak ada sekolahnya, apalagi memahami situasi politik di republik ini serba sulit dan harus jeli dengan kalkulasi politik serta menyerap aspirasi masyarakat pemilih.
"Intinya, kepemimpinan partai (indirect) harus dihitung juga. Ini 'highlight'-nya (hal yang penting, red.)," katanya.
Ia lantas mengemukakan bahwa partai dan figur calon peserta pilkada lalu turun menyapa masyarakat dengan dukungan relawan dan media bersama inisiatif menjual program kerja dan cara menyerap aspirasi serta silaturahim dengan berbagai lapisan masyarakat.
"Kombinasi peran parpol dan figur, pasti sukses dalam pilkada, seperti Pemilihan Gubernur DKI Jakarta dan pilkada di daerah lainnya," kata anggota Komisi I DPR RI itu.
Ikuti Whatsapp Channel Republika