REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK--Jatuh sakit sejak delapan tahun lalu akibat penyakit langka 'Multiple Sclerosis', Ferrasta Soebardi atau yang akrab disapa Pepeng tidak membuatnya ketinggalan informasi. Justru ia begitu paham kalau teknologi membuat masyarakat lebih menyukai tulisan pendek.
Mengapa demikian, mantan penyiar radio ini mulai aktif "berkicau" lewat jemari tangan yang lihai memainkan deretan huruf pada papan ketik komputer jinjing. Tak terhitung lagi beberapa tulisan yang ia buat. "Saya pernah nulis panjang, lalu saya sebarkan via jejaring sosial, tapi enggak ada yang baca," papar dia saat berbincang dengan ROL di kediamannya, Cinere, Depok, Jawa Barat, baru-baru ini.
Namun, masyarakat mulai tertarik membacanya ketika ia memenggal setiap tulisannya dalam beberapa bagian. Bahkan, ada pembaca yang menaruh minat dengan pada setiap bagian tulisan yang ia sebarkan via jejaring sosial. "Harus diakui era sekarang itu pembaca lebih gemar tulisan pendek," kata dia.
Menurut Pepeng, dapat dikatakan sudah jarang masyarakat membaca tulisan panjang, itu karena kebutuhan mereka yang serba cepat. Apalagi, teknologi ponsel sudah mendukung hal itu. "Sekarang sudah bukan era multimedia lagi, tapi multi channel, ya ponsel salah buktinya," kata dia.