REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Pemerintah Amerika Serikat mengecam pernyataan-pernyataan Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad pada Senin (25/9) soal keberadaan Israel yang disebutnya "tidak memiliki akar" dan akan dipinggirkan.
"Komentar-komentar Presiden Ahmadinejad tak pantas dan keterlaluan," ungkap Juru Bicara Gedung Putih Tommy Vietor, seperti dilansir Reuters, Senin (24/9).
"Itu menegaskan kembali mengapa komitmen Amerika untuk Israel tidak tergoyahkan, dan mengapa dunia harus menahan Iran atas kegagalan total untuk memenuhi kewajibannya."
Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad kepada para wartawan di New York, Senin (25/9), mengatakan Israel tidak memiliki akar di Timur Tengah dan akan "dimusnahkan". (Baca: Ahmadinejad: Israel akan Dipinggirkan)
Pernyataannya itu mengabaikan peringatan Sekjen PBB, Ban Ki-moon untuk menghindari pernyataan provokatif jelang Sidang Majelis Umum PBB.
Ahmadinejad juga mengatakan negara Yahudi tersebut saat ini sedang berada di ujung tanduk dan berusaha mencari pertualangan baru untuk lolos dari jurang. Ia juga berkata tidak menanggapinya secara serius ancaman serangan Israel ke Iran. (Baca: Ahmadinedjad: Israel Bukan Ancaman bagi Iran)
“Kami tidak menghitung mereka setara dengan Iran. Selama fase sejarah, mereka (Israel) menunjukan gangguan kecil yang muncul dalam gambar dan kemudian dimusnahkan," ungkap Ahmadinejad.
Ahmadinejad dijadwalkan akan berbicara di Sidang Majelis PBB pada Rabu (26/9).