Ahad 30 Sep 2012 04:29 WIB

Pemkab Lampung Timur Mediasi Warga yang Bertikai

Tawuran warga (ilustrasi).
Foto: cdn.indowebster.com
Tawuran warga (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,BANDARLAMPUNG--Pemerintah Kabupaten Lampung Timur menurut Bupati Erwin Arifin masih mengupayakan mediasi untuk mendamaikan warga antardesa yang bertikai dan terlibat bentrokan di kabupaten tersebut, Jumat (28/9), sehingga mengakibatkan sejumlah warga terluka dan puluhan rumah dibakar.

"Kami berupaya memfasilitasi kedua belah pihak agar berdamai, namun belum menemukan kesepakatan bersama," kata Bupati Erwin, usai memediasi kedua belah pihak melalui tokoh adat Desa Jabung, Kecamatan Jabung dengan warga Pematangtahalo, Kecamatan Melinting, dan kepolisian setempat, di Kecamatan Bandarsribhawono, Sabtu.

Ia mengatakan, kesepakatan itu belum menghasilkan keputusan apa pun, dan masih akan dimusyawarahkan kembali, agar dapat mendapatkan titik temu kedua belah pihak tersebut.

Dia menjelaskan, hasil musyawarah tersebut, pihak tokoh adat Desa Jabung, Kecamatan Jabung mewakili keluarga korban pembakaran meminta ganti rugi sebesar Rp250 juta per orang, dan mengingat korban yang dihakimi dan dibakar massa sebanyak dua orang sehingga tuntutan mereka sebesar Rp500 juta. "Kami sedang membahas permintaan tokoh adat tersebut sehingga bisa dicapai kesepakatan bersama," kata dia pula.

Bupati Lamtim itu berharap, kedua belah pihak dapat segera berdamai dan saling memaafkan, tidak saling bermusuhan di kemudian hari dan jangan sampai ada pihak lain atau pihak ketiga yang memanfaatkan situasi tersebut.

Salah satu tokoh adat dari Desa Jabung, Kecamatan Jabung, Sukuria Kusuma, mengatakan, permintaan senilai Rp 250 juta per orang itu bukan harga mati.

Permintaan itu disampaikan, mengingat tidak semua warga Jabung adalah orang jahat, dan perbuatan pembegalan sepeda motor yang dituduhkan kepada mereka itu belum sepenuhnya membuktikan korban yang dibakar memang bersalah. "Jika memang melakukan yang dituduhkan itu, kenapa dibunuh dengan dibantai dan dibakar," ujar dia.

Pihak kepolisian setempat dibantu Polda Lampung dan unsur TNI, masih berjaga di lokasi untuk mengantisipasi terjadi bentrokan susulan di kedua kampung tersebut.

Sebagian warga Pematangtahalo masih mengungsi, karena trauma dengan kejadian tersebut.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement