REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK--Sekretaris Perusahaan PT Kereta Api Commuter Jabodetabek, Makmur Syaheran mengatakan kenaikan tarif Rp2.000 Kereta rel Listrik (KRL) Commuter Line sudah sesuai kemampuan daya beli masyarakat
"Kemampuan daya beli masyarakat meningkat terhadap pembelian karcis KRL. PTKAI juga sudah diteliti oleh Universitas Indonesia (UI)," kata Makmur. Ia melakukan kunjungan ke Stasiun Depok Baru untuk melihat langsung dampak kenaikan harga tiket KRL Communter Line, di Depok, Senin (1/10).
Menurut dia, dengan kenaikan harga karcis tersebut KAI bisa terus berupaya meningkatkan pelayanan terhadap para penumpang pengguna transportasi massal tersebut. "Jangan khawatir kami akan meningkatkan layanan pada penumpang sebagai Perusahaan Tranportasi Publik," katanya.
Jadi, dengan membeli karcis tentunya penumpang akan mendapatkan pelayanan lebih dari sebelumnya. "Semua pendapatan penghasilan KLR dan anggara baru ini dikembalikan kepada pelayanan penumpang," ujarnya.
Ia mengatakan pada akhir Oktober ini tentunya pendapatan akan meningkat hasil dari kenaikan tarif. "Ini akan langsung kami belanjakan untuk memberikan layanan yang maksimal bagi penumpang."
Saat ini ada peningkatan penumpang komuter line sebesar 20 pesen, kalau pada awal 2012 tercatat 300 ribu penumpang per hari, sekarang naik menjadi 400 ribu penumpang.