REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Koordinator buku nikah palsu yang sempat ditemukan dari calon haji di Asrama Haji Embarkasi Surabaya, Soimah, menyerahkan diri kepada petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya, Selasa.
"Ya, dia diantar klebun (kepala desa) untuk menyerahkan diri kepada kami, lalu kami serahkan kepada polisi untuk diperiksa lebih lanjut, karena itu Soimah sekarang diperiksa di Mapolrestabes Surabaya," kata Kepala Humas PPIH Embarkasi Surabaya H Fatchul Arief.
Dalam pengakuan kepada polisi saat diperiksa di asrama haji, Soimah mengaku dirinya memang menjadi koordinator yang mengatur pembagian ribuan buku nikah palsu untuk dititipkan kepada sejumlah calon haji dari Kloter 20/Pamekasan.
"Tapi, Soimah juga mengaku dirinya hanya dimintai bantuan oleh mukimin asal Pamekasan yang kini bekerja di Arab Saudi bernama Udin. Pemesan buku nikah palsu itu sempat datang ke Pamekasan menjelang musim haji, lalu dia balik ke Arab Saudi," katanya.
Namun, katanya, Udin sempat meminta bantuan kepada Soimah sebelum dirinya kembali ke Arab Saudi. "Ia (Udin) minta Soimah untuk menitipkan buku nikah pesanannya kepada beberapa calon haji asal Kabupaten Pamekasan (Kloter 20) kalau berangkat ke Tanah Suci," katanya.
Akhirnya, kata Fatkhul Arif yang juga Kepala Humas Kanwil Kemenag Jatim itu, Soimah menitipkan ribuan buku nikah palsu itu kepada Bukori dengan istrinya Sunai dan Abdul Halik dan Rijal untuk dibawa ke Tanah Suci dan diberikan kepada mukinim bernama Udin di Arab Saudi.
"Abdul Halik dan Rijal lolos hingga ke Tanah Suci, sedangkan Bukori dan istrinya kepergok di Asrama Haji, sehingga mereka harus menjalani pemeriksaan lebih dulu, tapi insya-Allah akan berangkat menyusul ke Tanah Suci. Polisi akan mendalami pemeriksaan kepada Soimah," katanya.
Secara terpisah, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Farman mengakui pihaknya kini sedang memeriksa Soimah di Mapolrestabes Surabaya. Ia mengatakan, Soimah diserahkan panitia haji ke Polsek Sukolilo dan selanjutnya dilimpahkan ke Polrestabes.
"Dari panitia haji diserahkan ke Polsek Sukolilo, kemudian dilimpahkan ke penyidik di Satreskrim Polrestabes. Saat ini masih dimintai keterangan," ujarnya kepada wartawan.
Kepada penyidik, lanjut dia, Soimah mengaku buku-buku nikah palsu itu bukan miliknya dan hanya dititipi oleh seseorang yang identitasnya masih dirahasiakan.
"Polisi masih melakukan penyelidikan dan masih memintai keterangan kepada beberapa pihak," kata Farman.
Sebelumnya (28/9), PPIH Embarkasi Surabaya menemukan 998 buku nikah palsu yang dibawa calon haji dari Kloter 20/Pamekasan yakni Bukori dan Sunai. Isi koper adalah 499 pasang buku nikah atau 998 buku nikah suami-istri.
Setelah itu (30/9), petugas haji PPIH Embarkasi Surabaya yang bertugas di Arab Saudi melaporkan temuan 300 buku nikah palsu dari calon haji asal Kloter 20/Pamekasan bernama Abdul Halik dan Rijal.
"Ribuan buku nikah itu dipastikan palsu karena kekeliruan sejumlah data, di antaranya nomer seri, hologram, kode pengeluaran, dan font huruf untuk tulisan 'uku Nikah'," kata Fatchul Arief.