Rabu 03 Oct 2012 06:02 WIB

Melintas Tanpa Izin, Pilot Amerika Ditahan TNI

Cessna 208
Cessna 208

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Pesawat Cessna 208 melintas tanpa izin di wilayah udara Indonesia pada Ahad (30/9) lalu. Pesawat yang dikemudikan pilot berkebangsaan Amerika itu kemudian dipaksa mendarat di Bandara Sepinggan Balikpapan, Kalimantan Timur.

Pilot yang diketahui bernama Michael A Byod itu ditahan dan menjalani pemeriksaan di mes milik TNI Angkatan Udara.

"Kami memperlakukannya dengan baik bahkan ditempatkan pada salah satu ruangan di Mess Crew Pringgodani Lanud Balikpapan tak jauh dari ruangan yang saya tempati," ungkap Komandan Lanud Balikpapan, Kolonel Penerbang Djoko Senoputro, kepada wartawan di Balikpapan, di sela-sela menerima inspeksi mendadak Komisi I DPRD Kaltim, Selasa (2/10).

Meski begitu, pengamanan terhadap pilot berkebangsaan Amerika Serikat itu tetap diperketat. "Kami tetap menyiagakan personel untuk mengantisipasi kemungkanan dia melarikan diri," tegas Djoko Senoputro.

Michael A Boyd lanjut Djoko Senoputro akan dibebaskan setelah pihak perusahaan mengurus izin melintas di wliayah udara Indonesia.

Pesawat Cessna 208 itu sebelumnya terbang dari Wichita, Amerika Serikat kemudian sempat singgah di Santa Maria California, Honolulu, korsje dan terakhir di Singapura, selanjutnya akan diterbangkan menuju Papua.

"Pesawat tersebut akan dioperasikan di Wilayah Papua oleh perusahaan Hawker Pasifik Jet milik PT Rajawali Dirgantara Mandiri. Namun, karena tidak memiliki izin terbang di wilayah udara Indonesia yang seharusnya melewati jalur udara Philipina dan Malaysia sehingga pesawat tersebut dipaksa mendarat," kata Djoko Senoputro.

Tidak ditemukan benda ataupun barang mencurigakan pada pesawat Cessna 208 itu.

Pesawat tanpa penumpang itu, kata Danlanud Balikpapan, hanya berisi perlengkapan penerbangan, pakaian dan sebuah kamera.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement