REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Jumlah temuan kantong darah yang terinfeksi virus HIV/AIDS di Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Jawa Timur terus bertambah.
Ketua PMI Provinsi Jawa Timur, Imam Utomo mengutarakan, data dari PMI Jatim pada 2011 ditemukan empat kantong darah yang terinfeksi HIV/AIDS. "Dan pada tahun 2012 ini sudah 15 kantong darah terinfeksi HIV/AIDS yang ditemukan PMI Jatim," ungkap mantan Gubernur Jatim ini di hadapan 543 Pendonor di gedung Grahadi Surabaya, Rabu (3/10).
Karenanya, Imam meminta kepada Pemerintah Provinsi untuk meningkatkan pelayanan PMI Jatim, terutama peralatan untuk mendeteksi kualitas darah yang telah ditransfusikan.
Menurut Imam, bertambahnya jumlah kantong darah yang terinfeksi HIV/AIDS ini juga dampak semakin meningkatnya penyebaran HIV/AIDS, terutama di wilayah perkotaan di wilayah Jawa Timur, termasuk kota Surabaya.
"Kita khawatir apabila penderita HIV/AIDS yang terus bertambah ini susah dikontrol akan semakin banyak kantong darah terinfeksi yang kita temukan," ujarnya.
Kepala Bagian Pelayanan Unit Donor Darah PMI Kabupaten Madiun, Doni Dwi Setiawan mengatakan kantong darah yang terinfeksi itu telah dimusnahkan sebelum sempat sampai ke konsumen yang membutuhkan darah.
Untuk mengantisipasi kejadian itu terulang kembali, Imam Utomo menginginkan adanya pengecekan kualitas darah dari Pendonor Darah dengan melengkapi peralatan.
Selain itu, jelas Imam, pihaknya juga akan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota agar penyebaran HIV/AIDS melalui transfusi darah ini dapat diantisipasi.