REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Hillary Clinton, Rabu, mengatakan pemimpin Iran harus bertanggung jawab atas merosotnya nilai mata urang Iran dalam beberapa hari terakhir.
"Saya pikir pemerintah Iran layak bertanggung jawab atas apa yang sedang terjadi di dalam Iran," kata Clinton kepada wartawan setelah pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Kazakhstan Yerlan Idrisov.
Kemarin, makin melemahnya nilan Rial Iran terhadap dolar memicu bentrokan antara demonstran dan pedagang mata uang asing dengan polisi anti huru-hara di Teheran, Rabu.
Polisi meleapaskan tembakan gas air mata ke pemrotes yang menentang kebijakan ekonomi pemerintah Ahmadinejad, yang telah memicu krisis ekonomi di Iran.
Rial Iran telah merosot ke posisi rendah terhadap dolar AS hampir setiap hari, saat sanksi ekonomi Barat yang dijatuhkan sehubungan dengan program nuklir Iran.
Dengan nilai inflasi resmi Iran mencapai sebanyak 25 persen, kelemahan mata uang itu melukai standard hidup rakyat dan mengancam akan menambah parah hilangnya pekerjaan baru-baru ini di sektor industri Iran.
Sebuah protes dan bentrokan dengan polisi pecah di pusat kota Teheran pada Rabu, tanda pertama dari keresahan masyarakat atas jatuhnya mata uang Iran, yang telah kehilangan lebih dari setengah nilainya sejak pekan lalu.