Kamis 04 Oct 2012 08:45 WIB

Waykanan Kebanjiran Pasokan Jengkol

Jengkol Balado
Foto: Honesty Rasyid
Jengkol Balado

REPUBLIKA.CO.ID, WAYKANAN -- Pasokan jengkol di Kabupaten Waykanan, Provinsi Lampung, melimpah seiring panen komoditas 'kancing levis' tersebut.

"Sekarang sedang musim jengkol sehingga harganya turun. Dua pekan lalu Rp 5 ribu per kilogram. Sekarang turun Rp 1.000 menjadi Rp 4 ribu per kilogram," kata Padi, petani dari Kampung Rantujaya, Kecamatan Banjit, di Waykanan, Kamis.

Produksi jengkol pada tahun ini membaik. Meski, tanaman tahunan ini tidak dipupuk atau dirawat secara serius.

"Jika dibandingkan tahun lalu, hasil panen sekarang lebih bagus," ujar Padi lagi.

Pada tahun lalu, dia mendapatkan jengkol sebanyak 4 kuintal dari kebunnya. Sedangkan pada panen sekarang, ia mendapatkan sebanyak 5 kuintal jengkol.

"Satu pohon rata-rata menghasilkan 30 sampai dengan 40 kilogram jengkol," ujar dia lagi.

Padi mengatakan hanya menanam 20 batang pohon jengkol sebagai tanaman sela untuk memanfaatkan lahan dan sebagai peneduh di ladangnya. Warga di sejumlah kecamatan Kabupaten Waykanan, seperti Banjit, Kasui, dan Rebangtangkas bergiat memecah kulit komoditas itu di depan rumah mereka dengan palu dan benda keras lain.

Sejumlah pembeli juga terlihat masuk ke daerah-daerah itu. Hanya saja, kulit jengkol yang cukup keras itu belum dapat dimanfaatkan. Padahal, kulit jengkol dapat digunakan sebagai pupuk organik atau sumber energi pengganti kayu bakar.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement