Kamis 04 Oct 2012 10:29 WIB

Commuter Anjlok Diduga karena Rel Gompal

COMMUTER LINE ANJLOK. Sejumlah petugas melakukan pemeriksaan sebelum melakukan evakuasi gerbong KRL Commuter Line Jurusan Bogor-Jakarta Kota yang anjlok dan menabrak pembatas rel di Stasiun Cilebut, Bogor, Jabar, Kamis (4/10).
Foto: ANTARA
COMMUTER LINE ANJLOK. Sejumlah petugas melakukan pemeriksaan sebelum melakukan evakuasi gerbong KRL Commuter Line Jurusan Bogor-Jakarta Kota yang anjlok dan menabrak pembatas rel di Stasiun Cilebut, Bogor, Jabar, Kamis (4/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR - Humas PT KAI Daerah Operasi I Jabodetabek Mateta Rijalulhaq mengatakan, kereta anjlok di Stasiun Cilebut diduga disebabkan oleh adanya rel kereta yang "gompal".

"Diduga adanya rel kereta yang 'gompal' jadi ketika kereta akan berhenti menyebabkan anjlok keluar dari rel," katanya saat ditemui di lokasi kejadian, Kamis (4/10).

Mateta menjelaskan, rel "gompal" maksudnya adalah rel yang terluka atau rel lepas diantara persambungan rel yang tidak terlalu besar seukuran 20 centimeter sehingga sangat mempengaruhi kondisi kereta.

Menurut Mateta, perawatan rel rutin dilakukan setiap saat. Terjadinya rel "gompal" bukan karena kurang perawatan. "Ini bukan kereta yang pertama berangkat. Kalau perawatan kurang otomatis yang terkena kereta awal. Tapi ini kereta perjalanan jam 06.07. Karena perjalanan kereta-kereta sebelumnya juga mempengaruhi," katanya.

Mateta mengatakan, pihaknya secara internal akan melakukan penyelidikan terkait anjloknya kereta nomor 435 tujuan Jakarta tersebut. Anjloknya kereta terjadi sekitar pukul 06.15 WIB. Kereta commuter line nomor 435 berangkat dari Bogor menuju Jakarta.

Saat hendak berhenti di stasiun Cilebut, kereta mengalami gangguan dan tiba-tiba anjlok dan keluar dari rel lalu menabrak peron tengah. Rangkaian ketiga dari kereta tersebut melintang diantara rel Jakarta dan Bogor sehingga perjalanan kereta terganggu.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement