Jumat 05 Oct 2012 14:32 WIB

Buka Anugerah Pewarta Foto Indonesia 2011, Tifatul Berpantun

Rep: Ira Sasmita/ Red: Fernan Rahadi
Tifatul Sembiring
Tifatul Sembiring

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring, membuka Anugerah Pewarta Foto Indonesia (APFI) 2011 di Kuningan City, Jakarta, Jumat (5/10). Dia meresmikan ajang tahunan itu dengan sebuah pantun.

"Kalau kutahu paria pahit, tak kan kugulai dalam belanga. Kalau ku tahu bercinta sakit. Tak kan kumulai dari semula," kata Tifatul.

Tifatul kemudian menandai pembukaan acara yang digelar Organisasi Pewarta Foto Indonesia itu dengan pemotongan pita dan menandatangani sebuah foto anak laki-laki yang tengah meringkuk di dalam kereta api. Foto tersebut disesuaikan dengan tema yang diangkat oleh APFI tahun ini, yakni mengenai anak, remaja, dan pemerintah.

"Saya harapkan ajang ini bisa menjadi barometer kreatif pewarta foto dalam mengemban tugas jurnalistik yang kerap mengandung risiko keselamatan jiwa yang tinggi," ungkapnya.

Tifatul juga melihat seluruh karya foto yang dipamerkan. Ia menyampaikan apresiasi atas kategori Citizen Journalist pada penganugerahan ini. Di era yang semakin terbuka dan terkoneksi dengan internet, kata dia, peran wartawan masyarakat tidak bisa lagi diremehkan.

APFI 2011 diikuti oleh 334 peserta dengan 3.500 karya foto. Terdapat 62 karya yang dinominasikan dan pemenangnya akan diabadikan dalam buku APFI 2011.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement