REPUBLIKA.CO.ID,Para aktivis antikorupsi, sampai berita ini diturunkan, terus berdatangan ke Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyusul kabar penjemputan paksa sejumlah penyidik KPK oleh Kepolisian Republik Indonesia.
Beberapa aktivis mengaku dikabari oleh pesan berantai yang disampaikan lewat media sosial, seperti Twitter dan Facebook. Ratusan aktivis dari berbagai elemen, termasuk mahasiswa dan tokoh top masyarakat seperti Anies Baswedan, masih bertahan di gedung KPK.
Mereka menyuarakan penentangannya atas upaya Polri menarik paksa penyidik polisi yang ditugaskan di KPK yang disebut oleh banyak aktivis sebagai upaya memperlemah KPK.
"Saya melihat seluruh rakyat mengambil posisi untuk mendukung KPK, untuk memastikan tidak diperlemah, bukan malah diperlemah," kata Anies Baswedan.
Sejumlah pimpinan aktivis ini telah bertemu dengan salah satu pemimpin KPK, Bambang Widjojanto, untuk mengordinasikan sikap mereka. Bambang juga dijadwalkan menggelar keterangan pers berkaitan dengan insiden di KPK ini.
Selain dibanjiri para aktivis, kompleks gedung KPK yang dijaga sejumlah polisi berseragam itu juga dipenuhi oleh wartawan dari banyak media.