Sabtu 06 Oct 2012 12:25 WIB

Menko Polhukam Siap Jadi Penengah KPK-Polri

Rep: Esthi Maharani/ Red: Hazliansyah
Menkopolhukam Djoko Suyanto (dua kiri) saat memberikan keterangan pers didampingi oleh (kiri kanan) Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Letjen TNI Marciano Norman, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) A
Foto: Antara Foto
Menkopolhukam Djoko Suyanto (dua kiri) saat memberikan keterangan pers didampingi oleh (kiri kanan) Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Letjen TNI Marciano Norman, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) A

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Djoko Suyanto, menilai kisruh yang terjadi antara Polri dan KPK bisa diatasi. Bahkan ia mengaku siap menjadi penengah.

Ia mengatakan, kedua pimpinan, baik Polri dan KPK memiliki integritas dan tanggung jawab yang besar untuk menyelesaikan masalah tersebut. Maka dari itu, ia meyakini, Polri dan KPK akan segera bertemu.

"Insya Allah, saya yakin setelah kejadian ini mereka (KPK dan Polri) akan bertemu, ya pasti akan bertemu," katanya, Sabtu (6/10).

Jika tidak, Djoko akan mendorong keduanya bertemu.

"Saya sudah himbau, bahkan kalau perlu jadi mediator, why not. Dan itu sudah saya lakukan sejak kemarin-kemarin," katanya.

Ia mengatakan tak menutup kemungkinan jika ke depan memanggil satu dari pimpinan itu. Hanya saja, ia masih mempercayai keduanya untuk mengemban tanggung jawabnya masing-masing.

"Biarkan mereka selesaikan dulu, apakah saya perlu (panggil) nanti kita lihat," terangnya.

"Angle-nya adalah begini. Polisi, KPK dan Kejaksaan itu aparat penegak hukum, jadi tidak boleh satupun dilemahkan, tidak boleh satu dua tiga diadu satu sama lain, angle itu yang harus kita pegang," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement