Senin 08 Oct 2012 00:19 WIB

Norgas Sambut Kerja Sama dengan RI Terkait Bahuga Jaya

Rep: Rosita Budi Suryaningsih/ Red: Dewi Mardiani
Seorang warga melihat data nama-nama korban dalam kecelakaan kapal Bahuga Jaya dengan Kapal Kargo di pelabuhan Merak, Banten, Rabu (26/9)
Foto: Republika/Agung Supri
Seorang warga melihat data nama-nama korban dalam kecelakaan kapal Bahuga Jaya dengan Kapal Kargo di pelabuhan Merak, Banten, Rabu (26/9)

REPUBLIKA.CO.ID, Selama satu minggu terakhir, para pimpinan Norgas Carriers telah mengadakan pertemuan dengan para pejabat pemerintahan Indonesia pascatabrakan kapal feri Bahuga Jaya. Manajemen perusahaan akan terus bersedia dan mengadakan pertemuan dengan para pejabat pemerintahan Indonesia selama satu minggu ke depan.

Morits Skaugen, Chief Executive dari grup perusahaan Norwegia yang memegang kepemilikan atas Norgas mengapresiasi sikap dan penanganan pemerintah Indonesia atas kecelakaan tersebut. Norgas juga merilis lembar data mengenai Norgas Cathinka dan muatannya, yaitu gas propylene.

"Saya merasa tersentuh oleh keterbukaan dan sambutan konstruktif yang diberikan oleh pemerintah Indonesia kepada kami selama satu minggu ini. Pemerintah Indonesia telah menunjukkan rasa hormat dan keseriusan untuk mengadakan penyidikan kecelakaan dengan standar terdepan," kata dia dalam pernyataan persnya, Ahad (7/10).

Dia menilai, RI bertekad untuk menjadikan perairan internasional Indonesia Sebagai pelayaran yang aman bagi Indonesia dan pelayaran internasional. Terlebih lagi, kata dia, perairan Indonesia merupakan salah satu dari perairan tersibuk dan paling penting di dunia.

Pihaknya menyampaikan rasa duka dan belasungkawa kepada para keluarga korban. "Saya turut berduka dengan mereka," tulisnya.

Asal usul perusahaan Norgas adalah bisnis keluarga dan selama hampir 100 tahun perusahaan tersebut beroperasi, peristiwa itu adalah tabrakan fatal yang paling serius yang pernah dialami mereka. "Kami merasa sangat tergoncang dan kami merasakan emosi yang mendalam atas apa yang telah terjadi."

Karena itu, pihaknya terus bekerja sama sepenuhnya dengan penyelidikan dan dengan semua pihak berwenang terkait di Indonesia. Jika memang ditemukan kesalahan di pihak mereka, dia berjanji akan menerima kesalahan tersebut dan melakukan apa yang benar secara moral bagi keluarga korban.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement