Senin 08 Oct 2012 13:24 WIB

Menteri Nuh Bangga Kreasi Seni Pelajar RI

Rep: Esthi Maharani/ Red: Hafidz Muftisany
Menteri Pendidikan M Nuh.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri Pendidikan M Nuh.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Lomba Cipta Seni Pelajar Tingkat Nasional 2012 kembali digelar. Kali ini lomba tersebut digelar di Istana Kepresidenan Cipanas, Bogor, Jawa Barat dan dibuka oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), M Nuh.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun menyempatkan diri untuk meninjau lomba cipta seni tersebut.

Dalam sambutannya, Mendikbud mengatakan semua peserta yang ikut dalam lomba adalah anak-anak yang sudah terseleksi di lomba serupa ditingkat provinsi. Sedikitnya, ada 132 peserta tingkat SMP dan 99 peserta tingkat SD dari 33 provinsi.

"Lomba ini bagian dari upaya untuk mengeksplorasi talenta adik-adik semua sehingga keseimbangan antara logika, etika, estetika, dan genestika menjadi bagian utuh sebagaimana dicita-citakan di dunia pendidikan," katanya saat membuka lomba secara resmi, Senin (8/10).

Ia meminta agar anak-anak yang ikut lomba untuk berjuang dan mengeksplorasi bakat seni yang dimiliki. Ia juga menyatakan semua yang hadir dalam lomba tersebut adalah juara. "Semuanya adalah yang terbaik. Selamat berjuang," katanya diiringi tepuk tangan anak-anak.

Lomba Cipta Seni Pelajar Tingkat Nasional 2012 ini sudah digelar selama tujuh kali. Untuk kali ini tema yang diangkat yakni 'Maju Negeriku, Indah Budayaku'. Adapun lomba meliputi berbagai cabang seni, seperti melukis, menulis dan membaca puisi, desain motif batik, lomba membatik pada kain mori, hingga lomba cipta lagu dan menyanyi.

Dalam acara tersebut, ikut mendampingi  antara lain, Mendikbud Mohammad Nuh, Menpora Andi A Mallarangeng, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka, dan Seskab Dipo Alam.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement