REPUBLIKA.CO.ID, PADANG ARO, SUMBAR -- Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat menargetkan mengeliminasi 1.000 ekor anjing liar.
"Kami menargetkan mengeliminasi 1.000 ekor anjing liar hingga akhir Oktober dan kini sudah tercapai 203 ekor. Anjing yang dimusnahkan diutamakan di tempat keramaian serta jalan raya, karena sudah sangat mengganggu," ujar Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan (Dispertanakan) Kabupaten Solok Selatan, Yuherdi.
Dia menyebutkan, tingkat kecelakaan lalu lintas juga bisa meningkat karena populasi anjing liar di jalan raya terus bertambah. Untuk itu populasinya perlu ditekan seminim mungkin.
Ia mengatakan, melihat realisasi saat ini, target eliminasi sebanyak 1.000 ekor anjing liar di empat kecamatan akan sulit tercapai.
"Sudah lebih dari separuh kecamatan yang dilakukan eliminasi, tapi baru 203 ekor anjing liar yang berhasil dimusnahkan. Meski demikian, kami akan terus mengupayakan sampai akhir Oktober," katanya.
Sementara di sisa tiga kecamatan lainnya yakni Pauah Duo, Sungai Pagu dan Koto Parik Gadang Diateh cukup banyak populasi anjing liarnya tetapi untuk bisa memenuhi target 1.000 ekor sulit.
Dia mengatakan, untuk memusnahkan anjing liar di Solok Selatan sudah dilakukan koordinasi dengan Persatuan Buru Babi (Porbi) dan bekerja sama dengan polri, Polisi Pamong Praja (Pol PP), Dinas Kesehatan, serta perangkat nagari.
"Kami tidak ingin anjing untuk berburu babi atau peliharaan masyarakat ikut dimusnahkan. Untuk itu kami berkoordinasi dengan Porbi agar anggotanya mengurung atau tidak melepaskan anjingnya saat eliminasi dilakukan," katanya.