Ahad 14 Oct 2012 14:45 WIB

Jokowi Hanya Bawa Ranjang Lamanya

Rep: Rachmita Virdani/ Red: Dewi Mardiani
Jokowi dan ranjang lamanya di rumah dinas Gubernur DKI, Ahad (14/10).
Foto: Adhi Wicaksono
Jokowi dan ranjang lamanya di rumah dinas Gubernur DKI, Ahad (14/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta esok, Jokowi menyatakan tidak memiliki persiapan khusus. Ia hanya menginginkan acara pelantikan esok berlangsung lancar.

"Ya biasa saja lah persiapannya," ujarnya  usai gladi bersih di Gedung DPRD DKI Jakarta, Ahad (14/10). Usai gladi bersih, Jokowi juga direncanakan menyambangi rumah dinas di Jalan Taman Suropati No 7, Jakarta Pusat yang akan segera ia tempati.

Istri dan anak Jokowi beserta keluarga besar sejak kemarin juga sudah tiba di Jakarta. Mereka akan ikut Jokowi menyambangi rumah dinas yang telah ditempati semenjak mantan Gubernur, Ali Sadikin. "Kalau semalam ya tidur di rumah. Kan punya rumah. Rumah pinjeman anak itu juga," sebutnya.

Jokowi menuturkan kepindahannya dari Solo ke Jakarta hanya menyertakan beberapa barang seperti lemari, kursi, ranjang tua, meja kerja, dan lukisan dari relawan. "Truk sudah masuk ke rumah dinas. Saya hanya bawa tempat tidur. Tempat tidur jelek lho ya, bukan tempat tidur bagus,"imbuhnya.

 

Tempat tidur tua tersebut, kata Jokowi, adalah tempat tidur yang telah ia gunakan sejak 17 tahun lalu. Alasannya, ia hanya merasa nyaman apabila tidur di ranjang tradisional yang ia buat sendiri.

Barang-barang yang ia pakai merupakan barang yang sama yang ia ekspor ke Spanyol melalui usahanya. "Saya kan tukang kayu," jawabnya sambil tertawa

Tak ada barang mewah yang ia bawa dari Solo untuk ditempatkan di rumah dinas. Dia juga tak akan banyak menambah barang baru dan akan memanfaatkan barang-barang lama yang sudah tersedia.

Selain itu Jokowi juga merasa tak perlu melakukan renovasi terhadap rumah dinasnya itu. "Saya suka rumahnya. Saya itu biasa mau tidur di mana saja, mau di pinggir kali sudah biasa," imbuhnya.

Rumah tersebut sendiri merupakan rumah dinas yang telah digunakan sejak kepemimpinan Gubernur Ali Sadikin. Bangunan itu pun termasuk ke dalam kategori cagar budaya yang dimiliki Dinas Pariwisata dan Budaya DKI Jakarta.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement