REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama resmi dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017 dalam upacara yang digelar di Ruang Sidang Paripurna DPRD DKI Jakarta, Senin (15/10).
Warga Jakarta yang telah hadir sejak pagi tadi menunggu kehadiran Jokowi dan Basuki di panggung rakyat di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta.
Ramdani misalnya. Sekretaris Jaringan Swadaya Warga Jakarta Raya (Jawara) ini ingin memberi masukan mengenai pemberlakukan "Kartu Sehat" dan "Kartu Pintar" yang digaungkan Jokowi-Ahok dalam kampanye.
"Kami akan dorong program itu dalam 100 hari penjabatan Jokowi sebagai Gubernur. Atau paling tidak jika belum ada kartunya, maka kami dorong pemberlakuan sistem kesehatan dan pendidikan yang tidak bertele-tele seperti sebelumnya," kata Ramdani.
Ia bersama 300 rekannya yang hadir ke pelantikan mengatakan akan mendukung dan memantau kinerja keduanya.
"Kendati kami tidak mendapat undangan, tetapi kami dukung Djokowi-Ahok dan akan memantau kinerja mereka," tegas Ramdhani.
Hal senada dikatakan Wiranata Kusumah, warga yang datang dari Jelambar, Jakarta Barat. Wiranata yang telah tiba sejak pukul 07.00 WIB mengaku terkesan dengan program "Kartu Sehat" dan "Kartu Miskin" milik pasangan Djokowi-Ahok.
"Tapi kalau pelaksanaannya sama saja rumit seperti kartu Keluarga Miskin (Gakin) milik Gubernur sebelumnya, maka tidak ada artinya," jelas Wiranata.
Dia mendukung pasangan Djokowi-Ahok dalam kepemimpinannya selama 100 hari untuk menjalankan program kemasyarakatan seperti penanganan anak terlantar, pendidikan dan kesehatan gratis serta transportasi kota Jakarta yang lebih nyaman.
Wiranata datang ke kantor DPRD bersama putra serta istrinya.
"Saya hanya ingin menyalami Djokowi kalau bisa, dan mau pesan untuk benahi kesemerawutan Jakarta," jelas dia.