REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Alasan Siswi SMP korban pemerkosaan, SAS (14), mau diajak pria berinisial CS (24) ke daerah Parung, Bogor, sederhana saja. Ia mengaku dijanjikan uang dan baju.
"Kalau saya mau ikut, dia janji mau ngasih duit, baju dan celana," ujar SAS, saat ditemui di Komisi Nasional Perlindungan Anak, Jalan TB Simatupang, Pasar Rebo, Jakarta, Selasa (16/10).
Sebelum diajak ke Parung, SAS dan CS terlebih dulu bertemu di salah satu pusat perbelanjaan di Depok. Itu adalah pertemuan kedua SAS dengan CS. Sepekan sebelumnya, sekitar pertengahan September, keduanya sempat bertemu di tempat yang sama.
SAS mengatakan selama disekap dirinya selalu dijaga oleh dua orang berinisial M dan D. "Saya dijaga biar nggak kabur," ujarnya.
Siswi kelas IX SMP Budi Utomo ini mengaku mengenal CS dari situs jejaring sosial facebook. Namun naas niat SAS untuk menambah teman. berbuntut bencana. Ia malah dilecehkan oleh CS.
Perempuan berambut sebahu ini masih trauma dan malu saat harus kembali ke sekolah. Bahkan kini, ia hanya menjalankan ujian tengah semesternya di rumah. SAS juga merasa kecewa dengan pernyataan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, M.Nuh, yang dinilai menyudutkannya. "Saya nggak suka sama pelaku," ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, bocah yang wajahnya ditutupi saat wawancara mengatakan ingin bersekolah seperti biasa. Namun ia lebih memilih pindah ke sekolah lantaran khawatir dikucilkan teman-temannya.
Ibu SAS, Rouden Gultom, merasa tak terima dengan pernyataan M.Nuh. "Dimana hati nurani Bapak, saya minta Bapak minta maaf langsung pada kami," katanya.