REPUBLIKA.CO.ID, DUSHANBE -- Dewan Mufti Rusia melarang ulama Tajikistan di luar Dewan Ulama atau organisasi Islam resmi untuk memberikan khotbah di seluruh wilayah Rusia. Larangan itu merupakan permintaan Dewan Ulama Tajikistan saat berkunjung ke Moskow, baru-baru ini.
Kepala Dewan Mufti Rusia, Rawil Gaynetdin mengatakan ulama Tajikistan cukup aktif berdakwah di Rusia. Namun, pertanyaannya apakah semua ulama itu memberikan dampak yang baik. Sebabnya, Dewan Mufti tidak akan memfasilitasi setiap ulama yang tidak mendapat izin dari Dewan Ulama.
"Saya minta kenali setiap ulama asal Tajikistan, apakah ia terdaftar dalam Dewan Ulama atau menjadi anggota organisasi Islam resmi," kata dia seperti dikutip Asia Plus.
Kepala Dewan Ulama Tajikistan, Saidmukarram Abduqdirzoda tidak berkomentar banyak terkait masalah tersebut. Yang pasti, ia mengapresiasi dan menghargai setiap kerja sama bersama Dewan Mufti Rusia.
Pada September lalu, Pusat Pelatihan Imam dan khatib Tajikistan resmi dibuka. Tujuan didirikannya pusat pelatihan tersebut untuk menyebarkan ajaran Islam dengan lebih mendorong semangat perdamaian dan nasionalisme pemuda.
Saat peresmiannya, Abduqodirzoda mengatakan adalah tugas imam dan khatib untuk memberikan pengetahuan Islam yang sebenarnya. Sehingga diharapkan dapat menjaga para pemuda dari pemahaman yang menyimpang.