Kamis 18 Oct 2012 02:20 WIB

Menag: Kalau Ada Oknum, Lewatlah..

Rep: Indah Wulandari/ Red: Hafidz Muftisany
Menteri Agama Suryadharma Ali.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri Agama Suryadharma Ali.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Menteri Agama Suryadharma Ali menampik kecurigaan masyarakat dan pengamat adanya keterlibatan pegawai Kementerian Agama dalam kasus penyalahgunaan paspor haji oleh orang lain.

"Pengamanan sistem komputer haji (Siskohat) sudah canggih dengan biometrik mata dan sidik jari. Kasus ini juga dibongkar Depag kabupaten. Jadi komentar dari para pengamat itu karena ketidaktahuan mereka. Setahu kami tidak ada oknum. Kalau ada yang berani bermain, lewatlah," papar Menag sebelum berangkat menjadi amirul hajj, di Bandara Sukarno-Hatta, Rabu (17/10).

Menag pun tidak sepakat ada istilah paspor palsu. Paspor yang digunakan diterbitkan imigrasi Indonesia. Namun, ujarnya, foto ke-36 pemilik paspor diganti milik orang lain. Saat pelunasan, si pemilik paspor dengan identitas baru bisa melunasi. Saat keberangkatan, barulah terungkap karena ada kejanggalan antara foto paspor dengan data Siskohat.

"Pihak keimigrasian datanya memang tidak ter-connected dengan Siskohat. Tapi, sistem kita sudah terbukti bisa memfilter,"jelas Menag. Untuk penanganan lebih lanjut, Menag berharap pihak kepolisian mengusut tuntas kasus kriminal ini.

"Tidak connect dengan imigrasi bukan penyebab. Data kemenag bisa disaring. Konektivitas untuk memudahkan saja,"janji Menag.

Sebelumnya, Kasubag Humas Kanwil Kemenag Jatim Fatkhul Arief menjelaskan, 15 calon haji dari areanya terbukti telah menggunakan nama palsu saat berangkat haji tahun lalu. Kini data tersebut kembali digunakan lagi untuk keberangkatan tahun ini. Selain itu ada juga yang menggunakan paspor milik jamaah yang sudah meninggal dan sakit.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement